Berita Hawzah – Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, disajikan kepada para cendekiawan sekumpulan pernyataan dari Pemimpin Tertinggi terkait dengan “hak asasi manusia palsu” versi Barat.
Hari ini bangsa Iran harus senantiasa waspada; sebab musuh dengan berbagai nama, termasuk atas nama hak asasi manusia, sedang merencanakan permusuhan dan berusaha menghantam revolusi serta Islam.
Pembelaan negara-negara seperti Amerika atas hak asasi manusia, bagi bangsa-bangsa dan kaum tertindas dunia, sekaligus menggelikan dan menyedihkan. Menggelikan, karena para pelanggar utama hak asasi manusia justru mengangkat slogan hak asasi manusia! Siapa yang mengaku sebagai pembela HAM? Mereka yang hari ini darah rakyat Palestina masih menetes dari tangan mereka. Segala kejahatan masa lalu mereka di Timur dan Barat dunia – di Afrika, Asia, dan berbagai tempat lain – yang menghancurkan bangsa-bangsa, membunuh manusia, dan mempermainkan hak asasi, tetap tercatat.
Hari ini rezim Zionis, dengan dukungan Amerika dan sekutu-sekutunya, menekan bangsa Palestina dengan cara paling buruk dan kejam, menjerat mereka dengan siksaan, dan darah rakyat serta para syuhada Palestina berada di tangan mereka. Orang-orang semacam ini berbicara tentang hak asasi manusia! Bukankah ini sebuah olok-olok dan penghinaan?
Di sisi lain, hal ini juga menyedihkan. Tidak ada musibah yang lebih besar bagi umat manusia selain ketika konsep dan nilai-nilai kemanusiaan jatuh ke tangan para politisi busuk. Iran Islam dituduh melanggar hak asasi manusia, padahal Islam adalah penjamin terbesar hak asasi manusia.
Mengapa kita sebagai sebuah bangsa membela rakyat Palestina? Mengapa kita sebagai sebuah revolusi membela bangsa-bangsa tertindas? Apa hubungan kekerabatan kita dengan rakyat Afrika Selatan?
Mengapa kita membela kaum tertindas di berbagai belahan dunia, yang karena dominasi pemerintahan jahat (yang tampak demokratis namun sejatinya fasis) bahkan tidak berani menampakkan identitas Islam mereka?
Kalian telah melihat di Prancis, seorang gadis Muslim tidak diizinkan mengenakan jilbab. Kalian telah melihat di Amerika, seorang Muslim dipukuli aparat negara di depan umum hanya karena melaksanakan salat di bandara. Mengapa setiap kali ada suara jeritan kaum tertindas, kita merasa berkewajiban untuk menolong mereka, atau setidaknya menyuarakan penderitaan mereka? Itu karena perintah Islam untuk menjaga hak-hak manusia.
Kalianlah para penguasa zalim dan arogan yang telah melanggar hak asasi manusia. Kalianlah yang mempermainkan PBB, Komisi HAM, dan seluruh konsep kemanusiaan, serta menjadikannya alat permainan di tangan kalian.
Bagi kami, nilai manusia dan hak-haknya begitu besar sehingga demi itu kami rela berhadapan dengan seluruh kekuatan arogan dunia. Para antek Amerika dan negara-negara imperialis selama bertahun-tahun berkuasa di negeri ini, membunuh ratusan ribu rakyat di jalanan, menumpahkan darah mereka di tanah.
Sekarang ini pun di berbagai tempat lain, kejahatan serupa dilakukan oleh antek-antek Amerika. Penjara mereka penuh dengan manusia tertindas, tetapi di forum internasional tidak ada suara yang terdengar!
Jika kalian benar-benar pendukung hak asasi manusia, mengapa kalian tidak memprotes rezim-rezim reaksioner, zalim, tiran, dan jahat yang tidak pernah mengenal demokrasi, bahkan sekali pun tidak pernah mengadakan pemilu? Mengapa kalian hanya memprotes Republik Islam, yang justru menjadi simbol kebebasan dan partisipasi rakyat, yang secara berkala mengadakan pemilu bebas, dan di mana rakyat di jalanan serta ruang publik bebas menyuarakan pendapat dan slogan mereka?
Kalian bukanlah pendukung hak asasi manusia; kalian adalah pendukung sekularisme dan dominasi atas bangsa-bangsa. Kalian marah karena tangan kotor kalian terpotong dari negeri Iran yang luas dan kaya, dan karena kalian merasa terancam di negara-negara lain. Terhadap revolusi, kalian adalah musuh bebuyutan.
Revolusi ini telah menyingkirkan para antek kalian dari negeri ini. Kalian menyimpan dendam terhadap revolusi; hak asasi manusia hanyalah dalih. Apa yang kalian pahami tentang manusia dan hak-haknya? Bangsa Iran harus dengan penuh kesadaran memahami seluruh permusuhan dari spektrum luas kekuatan arogan dan musuh-musuh Islam serta revolusi; sebagaimana, alhamdulillah, mayoritas rakyat negeri ini telah memahami dan mengenalnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan sekelompok anggota Basij, perawat, dan personel Angkatan Laut Tentara, pada 28 November 1990.
Your Comment